Apa itu Parabolic SAR dalam Trading Forex?

Di dalam mekanisme trading, pengalaman hendak didetetapkan oleh keahlian trader dikala mengestimasi pergerakan harga tertentu dari suatu produk keuangan spesial. Dikala ini, memanglah banyak sekali penanda yang bisa digunakan buat memprediksi pergerakan harga, tetapi banyak pula yang teruji tidak dapat bermanfaat.

Salah satu penanda yang sangat gampang di interpretasikan ialah Parabolic SAR, terlebih lagi buat momentum jangka pendek. Salah satu kelebihan dari penanda ini ialah tingkatan kemudahan interpretasinya. Penanda Parabolic SAR hendak berikan data semacam dikala pasaran mulai cenderung bergerak turun maupun kebalikannya.

Definisi Parabolic SAR

Secara universal, Parabolic SAR merupakan salah satu penanda harga dalam analisa teknikal yang dipergunakan oleh banyak trader dari penjuru dunia buat memastikan arah dari momentum harga dan titik dimana momentum ini memiliki probabilitas yang lebih besar dari kondisi wajar, spesialnya buat momentum jangka pendek. Sebaliknya SAR merupakan kepanjangan dari‘ stop and reversal’.

Penanda yang lagi terkenal tersebut dibesarkan oleh seseorang pakar teknikal bernama Welles Wilder, yang pula menghasilkan relative strength index, salah satu penanda yang menampilkan serangkaian titik- titik di atas ataupun di dasar pergerakan harga dalam suatu grafik.( Baca pula: Uraian serta Metode Menghitung Leverage)

Parabolic SAR diperkenalkan awal kalinya oleh J. Welles Wilder Jr, dalam bukunya yang bertajuk‘ New Concepts in Technical Trading Systems’. Bukan cuma berperan selaku penanda reversal, tetapi Parabolic SAR pula bisa digunakan selaku acuan buat memastikan tingkat stop loss ataupun exit point.

Pemakaian Parabolic SAR diketahui sangan efisien dalam memastikan tingkat stop sehingga membuat penanda ini sangat berguna untuk golongan trader, paling utama buat memastikan tingkat trailing stop, tingkat stop yang lebih fleksibel, serta dapat di ganti cocok dengan pertumbuhan harga.

Parabolic SAR

Cocok namanya sendiri ialah Parabolic SAR, penanda ini menyamai parabola yang dibangun lewat sederetan titik- titik. Ada 2 buah parameter yang dipakai dalam perhitungan Parabolic SAR. Yang awal ialah Step, ialah angka penentu letak titik SAR terhadap harga.

Terus menjadi besar angka step tersebut, hingga terus menjadi sensitif pula penanda hendak bekerja. Dengan begitu, keseriusan fluktuasi SAR yang bergerak ke atas ataupun ke dasar harga jadi lebih besar, dan menciptakan lebih banyak kesalahan dalam membuat prediksi ataupun prediksi.

Parameter kedua ialah Maximum Step, yang berbentuk angka pengatur buat membiasakan titik SAR terhadap pergerakan harga berikutnya. Terus menjadi besar angka Maximum Step- nya, hingga terus menjadi dekat pula titik SAR terhadap pergerakan harga berikutnya. Secara tidak langsung pula begitu kebalikannya, terus menjadi rendah angka tersebut, hingga titik SAR ataupun trailing stop hendak terus menjadi menghindar dari pergerakan harga. Sebab seperti itu, Wilder merekomendasikan kalau nilai step serta maximum merupakan 0. 02 serta 0. 2

Pemakaian Parabolic SAR

Semacam penanda terkenal yang lain, Parabolic SAR aka bekerja secara maksimal pada dikala harga terletak dalam keadaan downtrend ataupun uptrend. Tetapi, dalam keadaan sideway Parabolic SAR terkadang menciptakan sinyal yang kandas ataupun umumnya diketahui dengan sebutan whipsaw.

Buat menanggulangi kasus tersebut, Wilder, pencipta Parabolic SAR merekomendasikan pemakaian penanda ini wajib dipimpin dengan penanda trend yang lain, sehingga bisa membagikan konfirmasi lebih lengkap, apakah trend yang berlangsung bisa mencukupi, baik dari sisi arah maupun kualitasnya.

BACA JUGA

  • Catatan Saat sebelum Memakai Hedging Forex
  • Metode Meminimalkan Efek Trading Forex
  • Metode Memastikan Posisi Buy ataupun Sell

Wilder pula berkata kalau trend wajib dikenali dahulu dengan baik, contohnya dengan memakai penanda ADX, yang setelah itu mengambil posisi memakai Parabolic SAR cocok arah trend yang sudah dikenali tersebut. Secara universal, Parabolic SAR memiliki 2 khasiat berarti:

1. Mengidentifikasi Tren Harga

Yang awal ialah mengidentifikasi trend harga dengan metode mendengarkan pergerakan titik- titik SAR ataupun dot( titik) yang terletak di dasar ataupun di atas pergerakan harga. Tren naik dapat diidentifikasikan apabila harga bergerak di atas SAR serta sedangkan trend turun dikenali apabila harga bergerak di dasar SAR.

2. Entri serta Exit

Khasiat Parabolic SAR satu ini bermanfaat buat mengidentifikasi entri serta exit melalui pengamatan terhadap harga yang melewati titik- titik SAR bagian atas ataupun bawahnya. Selaku contoh, beli dikala harga melewati titik SAR bagian atas, jual dikala harga melewati titik SAR bagian dasar, serta sinyal Exit ataupun Stop tampak dikala sinyal masuk posisi bertentangan terjalin.

Interpretasi Parabolic SAR

Resep buat menghitung penanda ini memanglah lumayan rumit, tetapi interpretasi relatif gampang, apalagi bisa dibilang sangat simpel. Titik di dasar pergerakan harga mengindikasikan terdapatnya momentum peningkatan serta titik- titik di atas pergerakan harga menampilkan kemampuan momentum penyusutan.

Salah satu aspek yang wajib dicermati ialah posisi dari titik- titik tersebut nantinya hendak digunakan dalam memastikan posisi pasar, bergantung dimana lokasinya dibanding oleh pergerakan harga. Titik yang terletak di dasar harga diinterpretasikan selaku sinyal bullish dengan ekspektasi momentum masih dalam arah peningkatan. Serta kebalikannya, titik di dasar harga di interpretasikan hendak bearish lagi dalam kontrol serta cenderung masih bergerak turun.

Entry point awal buat posisi beli ialah dikala kisaran harga paling tinggi dikala ini sukses ditembus, umumnya Parabolic SAR hendak terletak dilevel kisaran harga terendah. Bersamaan dengan menaiknya harga tersebut, titik- titik SAR ini hendak menjajaki peningkatan.

Penanda Parabolic SAR hendak bekerja dengan baik dalam keadaan pasar yang trending, tetapi dapat pula menciptakan banyak sinyal‘ palsu’ dikala harga bergerak sideways. Perpindahan momentum terjalin dikala‘ cross over’ antara titik- titik parabolic dengan harga. Momentum hendak naik serta berganti jadi momentum turun dikala titik- titik parabolic yang sebelumnya lagi terletak di dasar harga, berganti jadi di atas harga serta begitu pula kebalikannya.

Parabolic SAR dalam Forex

Parabolic SAR ialah penanda yang mumpuni buat sediakan sinyal masuk serta keluar pasar. Sinyal beli serta jual hendak dihasilkan dari perpindahan titik parabolic terhadap harga. Penanda tersebut pula bisa dimanfaatkan buat bisa mengidentifikasi tren pasar lebih dini.

Walaupun begitu, Parabolic SAR dalam Forex pula memiliki kekurangan dikala pasar lagi bergerak konsolidasi ataupun sideway. Sinyal- sinyal yang dihasilkan tidak bisa akurat. Oleh karena itu, dianjurkan biar menghubungkan Parabolic SAR dengan penanda momentum ataupun tren yang lain.

Apabila Kamu merupakan seseorang pendatang baru trader forex, hingga pemakaian strategi trading Parabolic SAR bisa Kamu pakai buat berlatih berinvestasi ataupun berdagang forex. Di pasar trending, penanda ini jadi penanda trading forex yang bekerja dengan sangat baik.

Strategi Parabolic SAR dalam trading forex yang sudah kami jelaskan sangatlah mendasar, sehingga bila Kamu mau mencampurkan dengan penanda forex yang lain, semacam moving average, diklaim bisa melenyapkan sinyal- sinyal palsu yang terjalin dikala pasar bergerak datar ataupun tidak berarah.

Tetapi nyatanya, Parabolic SAR mempunyai kekurangan ialah sinyal yang merespon lumayan lelet dikala harga bergerak sehingga posisi open pada perdagangan hendak terbuat sehabis harga pindah. Oleh sebab Parabolic SAR merespon lumayan lama, hingga penempatan stop loss mesti terletak di dalam posisi yang sempurna.

Tags: Apa itu Parabolic SAR dalam Forex?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *